JET LAG, NAIK PESAWAT JADI NGGAK ENAK





     
     Dahulu jamaah haji memerlukan waktu hingga 1 bulan untuk sampai di jeddah. Mereka berangkat dengan menggunakan kapal laut. Sekarang, berkat tekhnologi london pun bisa di capai dalam waktu 1 malam. Berpergianya dengan menggunakan pesawat terbang yg jauh lebih cepat.
          Tetapi kapal laut itu membawa penumpangnya ke suatu keadaan yg berbeda dengan perlahan. Hari ini di zona waktu yg satu, lusa barangkali masuk di zona waktu berikutnya. Tubuh manusia jadi bisa menyesuakan diri sedikit demi sedikit.
          Lain dengan pesawat terbang, kecepatanya memungkin kan melampaui 10 zona waktu dalam satu malam. Badan tidak mampu menyesuaikan diri dengan tempat baru dalam waktu secepat itu. Sial lagi bagi si penupang, ada saja airline yg pramugarinya membangunkan penumpang untuk makan malam di waktu sahur. Sampai di tempat tujuan tubuh menjadi lelah, letih, dan lesu bagai bunga kekurangan air.
          Apa yg terjadi pada tubuh sebenrnya lebih dari itu. “perpindahan” yg berlangsung cepat meninggalkan pengaruh psikologi dan fisiologi. Di balik itu ada ritme tidur bangun dan “ke belakang” yg terganggu, ada kelainan pada suhu tubuh, nadi dan gangguan fungsi ginjal. Reaksi mental dapat menurun dan reaksi orangnya menjadi lamban. Serba tidak enak. Semua gejala dan keluhan tersebut lazim di sebut “jet lag. Dengan kata lain jet lag adalah keadaan tubuh tidak mampu dengan singkat menyesuaikan diri atau kebiasaan dirinya dengan tempat yg didatangi.
          Siklus sirkadian tubuh sehari-hari mengalami desinkronisasi. Di tempat asal (yg sudah membntuk kebiasaan tubuh sedemikian rupa) barangkali waktu orang tidur malam (waktu manusia kurang efisien) sedang di tempat yg didatangi siang hari waktu orang bekerja.
          Dunia terbagi dalam 24 zona waktu. Karena bumi berputar, terbang ke arah barat siangnya terasa lebih lama. Sebaliknya, ke arah Timur dengan malam terasa datang lebih cepat. Tetapi menurut para peneliti pengaruh jet lag lebih terasa setelah peerbangan ke timur. Setelah penerbangan melampaui sepuluh zona waktu ke arah timur pengaruhnya akan terasa selama 3 hari sedang ke barat hanya 2 hari.
          Mengigat pengaruh jet lag itulah  maka ada perusahaan tingkat dunia melarang eksklusifnya mengambil keputusan penting pada hari pertama kehadirannya di tempat baru setelah penerbanganya yg memakan waktu lebih dari 5 jam. Ada pula perusahaan penerbangan yg memint awak pesawat untuk tidak mengubah penujuk arlojinya dari penujuk jam tanah airnya. Anjuran medis yg paling sering ditemukan adalah “istirahat penuh selama 1 hari setiap perubahan waktu lima jam”. Dan yg jelas , orang muda dapat lebih cepat menyesuaikan diri dari pada orang tuanya.

0 comments: