Orang ingin terbang dari permukaan air, dimulai setelah oto Lilienthal dan Wright bersaudara mencoba temuanya, pesawat terbang. Tahun 1905, Viosin dan Archdeacon, membuat pesawat yg mirip buatan Wright, tetapi bagian bahwanya di beri ski perahu agar bisa bergerak dan mengapung di permukaan air. Tahun 1908, Glenn Curtiss, memulai eksperimenya membuat pesawat perahu. Pesawat buatanya yg di beri nama june bug, di rombak dengan memberi perahu di bagian bawahnya. June Bug ganti nama menjadi Loon si burung air.
          Keberhasilan Curtiss, memacunya untuk membuat percobaan lebih lanjut. Kali ini percobaanya sangat menarik perhatian. Justru ia mencoba terbang dan lepas landas dari sebuah kapal perang. Pesawat amphibi eugene ely  buatanya, di coba take-off dari geladak USS birmingbam. Ini merupakan sejarah, pertama kalinya sebuah pesawat lepas landas dari kapal laut. Setahun kemudian 1911, Curtiss mencoba kebalikanya, membawa eugene ely medarat di geladak kapal perang USS pennsyvania yg berada di teluk san fransisco.
          Tiga tahun berikutya, tepat di tahun baru 1914, pesaawt perahu perahu mulai digunakan untuk merintis penerbangan sipl komersial. Sebuah pesawat amphibi bermesin tunggal yg di piloti Tony Jannus dipakai untuk penerbangan menyebrangi teluk tampa dari kota St.peterburg ke Tampa. Hanya 23 menit waktu diperlukan untuk menyeberangi teluk Tampa tersebut. Menarik perhatian cukup banyak orang yg berminat menggunakan pesawat terbang yg juga bisa mendarat di air laut. Lebih dari 1000 penumpang berhasil diangkut dengan pesawat Benoist dalam jangka hanya lima bulan.
          Sukses menerbangkan pesawat dari permukaan air, membuat munculya pemikiran di kalangan militer untuk menerbangkan pesawat jet tempur dari permukaan air. Kepentingan itu jelas, untuk perang. Dimulai oleh Saunders-Roe Company yg mencoba membuat sebuah pesawat bermesin jet dengan maksud untuk digunakan dalam perang dunia II. Dengan kecepatan maksimum meluncur di permukaan air 805 km per jam, namun persawat ini tidak terangkat dari air untuk terbang. Bahkan sampai dengan 1947 percobaan itu belum berhasil juga. Akhirnya proyek di batalkan. Untuk menerbangkan pesawat jet amphibi tersebut, pihak Confair juga mencoba pesawat jet amphibi XF2Y-1 sea dart . bentuk pesawatnya sudah seperti bentuk pesaawt termpur pada masa kini. Lancip dan bersayap delta. Ia dilengkapi sky untuk meluncur di permukaan air. Pihak Confair membuat 4 pesaat percobaan, namun tidak ada yg berhasil. Seperti halnya proyek Saunder-Roe, proyek Confair inipun dibatalkan. Dan tinggalah pehak angkatan laut AS yg masih berkeinginan menerbangkan pesawat jet dari permukaan air. Namun semua bernasib sama dengan yg sudah-sudah. Semua di batalkan.
          Setelah percobaan-pecobaan itu, semua pabrik pesawat terbang di setiap negara berlomba untuk membuat dan mengembangkan flying boat  atau seaplane  , pesawat perahu tersebut. Aneh2 bentuk aerodinamin yg mereka buat, khas pesawat air. Tetapi umumnya mereka meggunakan sayap di atas badanya dan sekaligus menempatkan mesin2nya di atas sayap itu dengan maksud menjauhkanya dengan permukaan air
          Karena kemampuanya mendarat di tanah, air dan bahkan berhenti mengambang di air, maka orang memanfaatkan untuk segala keperluan. Untuk angkutan penumpang, untuk mendukung misi pencarian dan pertolongan korban (SAR), pesawat patroli pengintai dan bahkan digunakan pula sebagai pesawat pemadam kebakaran hutan.
          Umumnya angkatan udara di berbagai negara memiliki pesawat amphibi untuk kepentingan pengintaian dan SAR. Seperti halnya TNI angkatan udara yg pernah memiliki UF-2 albatross  buatan pabrik Grumman, juga digunakan untuk kepentingan serupa. Meskipun ia didesain sebagai pesawat air, namun tidak sebegitu mudah ia mendarat di permukaan air. Atau bahkan pesawat tersebut tidak jadi mendarat di permukaan air karena ombak terlalu tinggi. Berahaya baginya, seolah2 ia mendarat di landasan yg bergelombang, tidak rata.
          Karena kemampuanya yg khas itu pesawat perahu ini dipakai untuk pemadam api. CanadairCL-215 adalah pesawat amphibi yg digunakan untuk membasmi kebakaran hutan yg luas. Dengan kabin air sebanyak 5000 liter untuk kemudian ditumpahkan ke api dari udara, merupakan cara efektif untuk memadamkan kebakaran hutan yg luas. Sitimewanya lagi CL-215 juga bisa “menyendok” air untuk mengisi kabin yg telah kosong itu dari suatu danau yg terdekat untuk secepatnya disebarkan ke area api.

            Kepahlawanan tidak selalu terejadi di kalangan orang dewasa. Bocah kecilpun dapat menjadi pahlawan yg sangat luar biasa, dan kasus ini ada kaitanya dengan pelaksanaan pameran kedirgantaraan Avalon di Australia. Pada hari terakhir pameran tanggal 26 oktober 1992 yg memang dibuka untuk pengunjung umum, satu keluarga yg terdiri dari ayah, ibu dan kedua anak mereka, menonton pameran itu, yang sejak pagi sudah diisi dengan atraksi menarik. Si bapak Stephen McCatney adalah seorang pilot, ia dan keluarganya tinggal di dekat shepparton. Pagi itu dalam udara yg dingin, mereka bertolak ke Avalon dengan pesawat Piper Cherokee.
            Entah apa sebabnya, tatkala peswat tu tiba di Ronsey, 80 km dari melborney, tiba2 mengalami kecelakaan dan jatuh d padang rumput  berbukit yg sepi. Cuaca saat itu amat dingin dan berkabut. Pesawat sempat jungkir balik beberapa kali sebelum berhenti dalam keaadaan rusak berat dan terbalik. Meskipun kakinya luka perah namun McCatney dapat merangkak keluar dan menolong kedua anaknya kelua dari pesawat. Namun ia tidak berhasil menolong istrinya yg tak sadarkan diri, terjepit di tempat duduk depan.
            Kedua bocah meskipun kedua kepala mereka berdarah, kemudian berjalan kaki dalam cuaca mendung dan dingin uutnuk mencari pertolongan.  Daerah itu memang sepi dan auh dari hunian orang. Akhirnya sesudah berjalan 1 kilomaeter dengan mendaki sebuha bukit,  mereka sampai ke jalan yg terdekat dan mencoba mencari pertolongan. Stetelah sekian lama menggigil kediginan di pnggir jalan , lewatlah sebuha mobl yg di tumpangi dua wanita. Debbie Oven dan temanya Debbie Lumley.
            “bermil-mil jarak yg kami lewati tanpa ada suatu rumah, lalu tiba2 ada dua bocah melambai-lambaikan tangan,” kata oven “saya pun membalas melambaikan tangan, karena meskipun sempat heran saya pikir lagi tempat ini begitu sepi dan sekilas tampak saya melihat mereka seperti berdarah. Sehingga saya putuskan memutar balik mobil saya.”
            Benar saja, kedua wanita muda itu mendapati kedua bocah cilik itu dalam keadaan menyedihkan, kedingindan dan terluka. Anak2 itu menceritakan bahwa pesawat mereka jatuh di balik bukit. Oven langsung berjalan ke arah yg ditunjukan bocah itu, sementara temanya menemani dan menyelimuti anak2 itu. “saya berlari menuruni bukit dan apa yg terlihat sungguh menakutkan” kata Oven kemudian. Ia melihat McCatney masih dalam keadaan shock  sampai tidak ingat namanya sendiri. Sementara istrinya tak berdaya dalam kabin pesawat dalam keadaan berlumuran darah. “sayapun tidak bisa menolong, sehingga hanya memanggil namanya saja supaya ia tetap tersadar”
            Sementara itu Debbie Lumley yg bersama kedua bocah, dapat menghentikan sebuah mobil lain yg dikendarai Ron Kruppa dan istrinya. Krupa langsung mencari tempat untuk menghubungi “dunia luar”. Semenatra itu hilangnya pesawat kecil tadi dari laya radar memang menimbulkan kecurigaan dan pencarian pun dilakukan. Sebuah helikopter kepolisian tidak berhasil menemukan  karena cuaca jelek. Namun ertolongan darurat tidak lama kemudian datang, dan keluarga McCatney langsung dibawa ke rumah sakit dengan ambulasn udara . untuk mengeluarkan istrinya dari pesawat itu memerlukan waktu lebih dari satu jam sendiri.

            “bocah itu memang pahlawan yg sebenarnya dalam peristiwa ini. Sungguh mengagumkan apa yg mereka lakukan setelah mereka sendiri ikut mengalami kecelakaan dan terluka” kata Ron krupa 


Saya masih tertidur ketika pesawat akan mendarat. Itu kebiasaan saya kemanapun saya terbang. Saya duduk di bangku nmor 5C. saya terbangun karena mendengan suara bel “dilarang merokok” berbunyi. Itu juga kebiasan saya, saya selalu terbangun setiap mendengar bunyi.
Seperti biasa, setelah terbangun saya melihat keluar. Nah… saya melihat permukaan air laut sudah dekat sekali. Sedekat tempat tidur ini dari lantai (kurang dari 1 m). kok dekat sekali, saya berfkir. Mau naik tapi terus kena. Daarrr saya pegang kursi depan. Rupanya roda liri nyangkut di tebing, sayap patang dan pesawat oleng. Saya lihat teman2 dalam pesawat terlempar. Sayajuga lihat anak2 terlepas lalu jatuh ke bawah kursi koridor. Saat pesawat ehndak menabrak tebing saya tidak merasa pesawat terhempas atau digeser angin.
Mungkin setelah sayap patah, saya berputar, dan mungkin siku saya menghantam ursi depan.kepala saya berada di bawah dan kaki saya di atas. Saat itu saya masih sadar. Tetap pegangan, tapi lalu jatuh lagi. Lalu saya tak sdar. Setelah sadar saya merasa dingin di kaki karena terendam di air.
Saat itu saya berfikir, tadi saya di pesawat kok sekarang di air.? Oh… berarti pesawat saya jatuh. Saya lihat di belakang ada pulau, nah…. Saya ke pulau lah. Paling nanti di tolong orang. Saya keluar dari safety belt. Lalu saya keluar dari pecahan bagian tengah pesawat. Ketika saya berdiri saya kena kepala. Rupanya itu kepala ibu yg terhempas tadi. Saya pegang tanganya dan memanggil “ibu..ibu”. tanganya dingin dan dia tidak bergerak. Saya lihat kiri kanan sudah mayat semua.
Saya lalu ditolong nelayan2 yg biasa jemput penumpang mau ke sorong. Rupanya mereka pada berdatangan setelah melihat ada pesawat jatuh


Banyak orang membuat monument dalam bentuk burung, rajawali atau garuda dengan sayap yg membentang gagah. Ada juga yg hanya membuat sayapnya saja, sepsang atau sebelah. Di pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma Jakarta misalnya.
Monument sayap sebelah ini berdiri tgeka diatas lantai tanah segilima bersusun dua yg tebalnya lebih kurang sepertiga meter. Bagian bawah berwarna merah dan atas berwarna purtih yg melambangkan bendera Indonesia. Monument ini berada di tengah lapangan kira2 100 m dari menara pengawas Lanud Halim Perdanakusuma. Monument ini tingginya 17 meter. Terdiri dari bulu2 utama bagian luar yg berjumlah 17 dan bulu2 bagian dalam yg berjumlah 8 helai. Maknanya jelas, mengekspresikan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 agustus tahun ’45. Begitu pula lantai dasar yg berbentuk seggilima yg melambnagkan pancasila.
Untuk memberikan kesan anggun, setiap sudut lantai di pasang masing2 sebuah lampu berwarna merah yg menyorot kea rah obyek utama. Seinar lampu itu membuat monument sayap sebelah Nampak membara. Dilihat dari atas pesawat terbang di waktu malam, monument itu Nampak jelas dari berbagai arah. (tapi itu dulu, sebelum ada bangunan2 tinggi)
Rancangan monument ini hasil dari pemenang sayembara yg saat itu disayembarakan oleh kapten M.Jacoeb yg pernah menjadi komandan Pangkalan Udara Cilitian (sekarang Halim Perdanakusuma) di tahun 1953-an. Menuru sumber, monument sayap sebelah ini dibuat untuk mengenang almarhum Halim yg gugur bersama Iswahyudi di Tanjung Hantu malaka, 14 desember 1947 silam dalam perjalanan pulang dari Thailand ke Indonesia lewat singapura

Sekitar tahun 1975-an, di atas angkasa yogyakarta sering melintas pesawat terbang air milik AUIR. Suara pesawat mesin ini berat dan kadang-kadang terdengar bunyi letupan seperti mesinya tidak stabil. Meskipun masih jauh, pesawat ini sudah terdengar. Malkum pesawat tinggi dengan dua mesin ini terbangnya lamban sekali
Itulah dia pesawat apibhi PBY 5 catalina yg diwariskan Ankatan Undara Hindia Belanda kepada AUIRI pada saat pebgakuan kedaulatan RI. Bersama penerimaan catalina,  AURI juga menerim mustang B25,B26, dan dakota serta harvard. Catalina yg di buat oleh pabrik pesawat terbang consolidated, kemudian masuk dalam jajaran skadron pengintaian laut AURI (skadron 5) yg logonya bergambar ikan duyung itu. AURI waktu itu hanya mempunyai setengah lusin catalina, dan kepopuleranya jatuh di bawah kepopuleran Dokata yg leendaris.
Dalam sejarah mempertahankan kemrdekaan catalina juga perah berperan. Sejarah mencata sebuah catalina dengan nomor RI-05 milik penerbangan australia bernama RR.Cobley banyak membantu perjuangan bangsa indonesia sekitar tahun 1948. Sebetulnya status pesawat ini adalah pesawat carter, yg nomor registrasinya adalah VH-BDP , pangkalan catalina ini jarang orang yg tahu. Pemerintah indonesia yg masih baru merangkak waktu itu menggunakan pesawat ini untuk mengangkut para pejabat negara atau menyelundupkan senjata dari luar negeri ke indonesia, membawa suku cadang untuk truk, power, wagon atau jip.
Dalam operasinya membantu indonesia RR.Cobley sering nekad menembus blokade udara Belanda. Kurang lebih 4 kali di tahun 1948, catalina RI-005 ini mendarat di sungai batanghari, jambi. Pesawat ini berlabuh di dermaga sipil yg letaknya dekat dengan residen jambi. Biasanya pejabat Indonesia yg di angkut cobley turun di situ dan jadi tamu residen. Selama pesawat ditambatkan, seluruh tubuh pesawat ditutup daun kelapa agar tidak tampak oleh incaram pesawat belanda.
Kehadiran beberapa kali catalina di sungai Batanghari ini rupanya dilaporkan mata2 Belanda. Akibantya, pesawat B25 dan Mustang sering melacak sungai ini dari udara. Tanggal 29 Desember 1948, di kegelapan pekat malam, Captain RR.Cobley yg mencium gelagat kurang baik, buru2 take off  untuk tujuan yg sampai sekarang masih misterius. Begitu terburnya dia lepas air, sebuah tongkang yg berada diluar jalur take off  tidak terlihat. Suara ledakan terdengar memecah keheningan malam, ternyata Cobley telah menabrak tongkang itu. RI-005 itu hancur tenggelam di Batanghari bersama Cobley, dengan awak jeffer, warto dan Londa. Konon kabanya pesawat tadi membawa batang emas murni sumbangan dari masyarakat indonesia untuk modal memepertahankan kemerdekaan.
Di museum Dirgantara Mandala Yogyakarta sebuah catalina juga diabadikan sebagai pelengkap peninggalan sejarah. Pesawat amphibi yg ukuranya cukup besar itu berwarna kelabu tua, dan mashi terawat baik. Meskipun sudah tidak layak terbang. Konon menurut sebuah sumber, catalina tersebut awalnya berada di Irian Jaya, sudah dalam keadaan grounded . sepasang suami istri penggemar pesawat kuno kemudian membiayai pengangkutan sampai yogyakarta. Sebagai gantinya, pasangan suami istri  AS itu meminta sebuah pesawat Bomber B25 eks AURI untuk di renovasi di negerinya dan sebagai koleksi sejarah.
 





    
      Pesawat tempur pem-bomb F-111 secara tidak resmi tiba2 memperoleh julukan Aardvark . nama itu muncul begitu saja pada tahun 1963 sebagai tambahan dari sebutan “one eleven” yg tadinya di pakai untuk nama pesawat yg bentuknya sangar itu. Entah mengapa pula nama Aardvark  menjadi semakin populer dan seolah-olah kini sudah menjadi sebutan resmi F-111, sebagaimana halnya fighting falcon untuk F-16 atau mustang untuk P51 dan lain-lainya.
          Aardvark ­(orycteropus afer) adalah sejenis hewan mamalia di afrika. Jika untuk menamai pesawat garang seperti F-111, terasa tidak sesuai. Sebab Aardvark  sendiri bukanlah jenis hewan garang seperti karnivora, melainkan hewan pemalu yg hanya keluar pada malam hari saja. Dan makanya pun hanya rayap kecil dan semut sebagai selingan. Nama Aardvark berasal dari bahasa belanda yg artinya babi tanah karena ujung moncongnya yg panjang itu menyerupai muncong babi dan juga kebiasannya yg suka menggali tanah untuk mencari mangsa.
          Aardvark  yg tubuhnya melengkung berekor seperti kanguru itu mencari mangsanya dengan membongkar saran2 rayap dengan kaki depanya yg bercakar kuat. Kemampuanya menggali termasuk luar biasa, sehingga bekas2 sarangnya sering di pakai oleh hewan2 lain untuk tinggal karena memang aman dan nyaman. Setiap akan keluar dari sarangnya , Aardvark akan diam beberapa menit memasang lebar2 daun telinganya yg panjang, untuk mendengarkan suara2 yg dianggap mencurigakan. Jika sudah merasa aman Aardvark  akan melompat dari sarangnya dan akan kembali diam sejeak mengamati keadaan disekitarnya sebelum meneruskan perjalannanya mencari makanan. Jika mendapat serangan caranya bertahan hanyalah berbaring dan mengangkat kempat kakinya keatas untuk menunjukan cakar kedua kaki depanya.
          Karena itu penamaan Aardvark  pada F-111 diperkirakan orang hanyalah karena kesamaan pada bentuk moncong yg panjang, atau sengaja untuk mengejek F-111 yg riwayat awalnya berjalan begitu lamban dan menemui banyak kesulitan sehingga tidak diberi nama yg terdengar gagah seperti tiger,eagle,tornado dan sebagainya. Dalam prekembanganya kemudian , salah satu tipe F -111 yaitu pesawat elektronik EF-111A diberi nama raven, yaitu sejenis burung gagak . burung raven ini meskipun dikenal sangat cerdas, namun kurang dicintai orang karena tahayul selalu dihubungkan dengan ramalan kematian atau tanda2 kurang baik. Begitulah nama2 untuk pesawat F-111 yg tidak secemerlang nama2 untuk pesawat lainya. Tapi seperti kata punjangga Shakespeare, what is in a name, apalah arti sebuah nama. Maka yg penting adalah daya, kemampuan dan penampilan, dan itu dimiliki oleh Aardvark mapupun raven